(Dok. www.solopos.com) |
Hari
minggu lalu (13/9) bisa jadi merupakan salah satu hari yang paling sibuk buat
Koplo. Pasalnya, banyak tetangga yang sudah janjian dengan Koplo meminta tolong
untuk diangkutkan barang-barangnya. Salah satunya Tom Gembus, beliau meminta tolong
diangkutkan pelbagai keperluan untuk hajatan 2 tahun kematian Ayah mertuanya ke
Klaten. Karena jadwal di pagi hari sudah penuh, maka Koplo menyanggupi untuk
mengangkut barang-barangnya itu siang hari sehabis shalat dzuhur. Nahasnya, menjelang
shalat dzuhur ternyata Koplo belum dapat menyelesaikan mengangkut barang-barang
milik tetangga yang lain. Sementara itu, Koplo juga belum sempat makan siang. Untuk
menghemat waktu, akhirnya Koplo memutuskan untuk membeli nasi bungkus saja.
Rencananya ketika Tom Gembus menaikkan barang-barangnya ke kendaraan angkut, Koplo
akan makan nasi bungkus itu terlebih dahulu.
Namun
rencana itu tinggal rencana saja. Sampai di lokasi, Tom Gembus langsung
mengajak Koplo menaikkan kambing, beras, dan beberapa barang bawaan berat
lainnya. Setelah selesai memuat semua barang, Tom Gembus memberikan kode untuk
langsung tancap gas menuju Klaten. Walhasil, nasi bungkus yang tadi Koplo beli Koplo
sisihkan karena belum ada waktu untuk memakannya. Sampai di rumah mertuanya di
Klaten, kendaraan angkut Koplo langsung dikerumuni oleh sanak keluarga Tom
Gembus yang telah terlebih dulu berada di sana. Mereka beramai-ramai membantu
menurunkan berbagai barang bawaan Tom Gembus. Tak ada sepuluh menit, akhirnya semua
barang bawaan telah rampung diturunkan dari kendaraan angkut.
Karena
merasa sudah sangat lapar, Koplo pun buru-buru pamit untuk nantinya memakan
nasi bungkus yang telah dibeli tadi. Setelah tancap gas agak jauh dari rumah
mertua Tom Gembus, Koplo memberhentikan kendaraan berniat untuk makan nasi
bungkus itu. “Wela dhalah, bungkusane endi??”, batinku sambil meraba-raba isi
bagasi dashboard depan. Merasa masih
tak percaya, Koplo senteri isi bagasi dashboard
depan menggunakan senter handphone (Hp). Meskipun demikian, ternyata tas kresek
hitam tempat Koplo menaruh nasi bungkus itu tetap tidak Koplo ketemukan. Akhirnya
Koplo baru menyadari, barangkali tas kresek hitam itu ikut diturunkan oleh
sanak Tom Gembus yang mengira bahwa tas kresek itu termasuk barang bawaan Tom
Gembus. Walhasil selain percuma telah menahan lapar dari rumah Tom Gembus
sampai ke Klaten, Koplo pun harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli makanan.
Dimuat di kolom "Ah Tenane" Harian Solopos edisi 3 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar